Mengalun runtun berdayun
Melukis pagi dengan tinta seulas senyum
Menebar sedekah musafir dari seberang gurun
Seorang bidadari memecah sunyi dari rumpun keheningan
Dawai itu..
Masih alun berayun
Bercerita tentang penantian & Kesetiaan
Meramahkan badai menjadi salju
Mendamaikan perang tirani bejibaku
Menjadi sebuah karunia syukur berdinasti
Dalam istana jiwa gemah ripah lohjinawi
Dawai itu...
Pontang panting terus berdenting
Temani buana ngarai
Mengelus grigi larik2 tebing
Sebuah hati dalam ngiang
serupai bayi dalam embanan , yang berhenya nafas-nafas alam mimpi
Menggeliat kekiri mengganti sendi-sendi yang mati
Terdengar desah halus dari pori2 maronggi
Robbi..
Sungguh tak secelahpun ada cara untuk tidak mensyukuri peduli-Mu
Dawai itu ..
makin alun bersusun
Melenakan gembala yang bersandar dipohon raksasa
Bersama kerukunan domba2 bercengkrama dgn keluarga srigala
Mereka berdendang dikaki cakrawala
Bermandikan cahaya bias bianglala
Beriring alun biola Sorga
Semua berseru...
Ya Rabbana 3x
Irhamna wagfirlana
431=2
Responses
0 Respones to "Alunan Dawai..."
Posting Komentar